Koneksi internet anda terputus. Tunggu dan coba lagi , atau Refresh Halaman.

Nagari Penghasil Beras Terbesar Di Pesisir Selatan



- Minimnya ketersedian sarana yang berfungsi untuk menunjang kelancaran ekonomi seperti sarana jalan dan irigasi, menjadi salah satu penyebab beberapa nagari di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) terkendala dalam mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakatnya.

Kondisi itu juga dialami oleh masyarakat di beberapa kampung di Nagari Kambang Timur Kecamatan Lengayang. Nagari yang memiliki potensi besar di bidang pertanian dan perkebunan itu, diakui sebagai salah satu nagari pemasok beras terbesar di Pessel.
Karena produksi berasnya besar dan mampu memenuhi kebutuhan lokal dan luar daerah, sehingga tidaklah mengherankan setiap kali nagari itu memasuki musim panen padi, harga beras akan menjadi murah di Pessel.  
Wali Nagari Kambang Timur, Sondri KS mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Kamis (7/1) bahwa selain karet, kakao, minyak nilam, dan gambir, Nagari Kambang Timur termasuk salah satu nagari pemasok beras terbesar di Pessel.
" Luasnya lahan pertanian yang bisa dikembangkan oleh masyarakat untuk bercocok tanam, perlu mendapat jaminan oleh pemerintah agar potensi yang besar itu benar-benar bisa diandalkan sebagai penopang ekonomi. Diantara sarana yang dibutuhkan itu adalah ketersedian irigasi dan jalan Usaha Tani (UT). Sebab dua sarana itu memang saling terkait agar kelancaran produksi dan kelangsungan usaha masyarakat petani tidak terganggu," katanya.
Dijelaskanya bahwa di nagari itu total luas lahan pertanian baik yang tadah hujan, maupun yang memiliki irigasi lancar mencapai 3.500 hektar.
" Berdasarkan luas itu, sehingga jika dibagi dengan total jumlah kepala keluarga (kk) yang berjumlah sebanyak  3.444 kk sebagai mana saat ini, maka rata-rata kepemilikan lahan di nagari ini lebih dari 1 hekter per kk.  Jika kelangsungan masa bercocok tanam rata-rata dua kali dalam satu tahun tercapai, maka produksi beras dari nagari ini akan mencapai 28 ribu ton dalam satu tahun. Itu dengan angka produksi rata-rata hanya sebesar 4 ton per hektar," jelasnya.
Berdasarkan kalkulasi kasar itu saja, sehingga kata Sondri sangatlah wajar jika nagari itu menjadi pemasok beras terbesar untuk Pessel. Dan setiap kali musim panen datang, membuat harga beras menjadi stabil di dalam daerah, terutama sekali di Kecamatan Lengatang.
Ditambahkanya bahwa di nagari itu memang sudah menjadi sebuah kebiasaan atau budaya oleh masyarakat tani, setiap setelah musim panen selesai, lahan yang sebelumnya ditanam padi, disela dengan cara menanam tanaman palawija, dan sayuran.
" Pola itu diyakini oleh masyarakat akan bisa mengembalikan humus tanah supaya kembali subur. Sedangkan pola yang juga sangat dipertahankan hingga saat ini oleh masyarakat petani adalah sistem tanam serentak. Pola ini dulunya sanga dikenal dengan sebutan Pola Lengayang (PL). Dan  beberapa kecamatan di daerah ini memang mengadopsi apa yang sudah dilakukan oleh masyarak petani yang sudah turun temurun ini," ungkapnya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa selain lahan yang sudah digarap saat ini, di nagari itu ternyata masih ada seluas 5 ribu hektar lahan lagi yang bisa dikembangkan untuk lahan perkebunan dan pertanian.
" Karena lahan yang seluas itu, berada  di luar kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), sehingga sangat memungkinkan untuk di olah dan dikembangkan," katanya.
Ditambahkanya bahwa sebagai wali nagari, dia memang berharap potensi lahan seluas itu bisa digarap oleh masyarakat untuk menunjang peningkatan ekonomi, terutama yang bergerak di sektor pertanian dan perkebunan.
" Karena lahan itu berada di wilayah nagari Kambang Timur, sehingga 12.800 jiwa penduduk 3.444 kk yang tersebar di enam kampung yang ada, bisa memanfaatkan lahan seluas itu untuk bertani dan berkebun. Enam kampung itu diantaranya, Kampung Koto Pulai sebanyak 2.613 jiwa, 581 kk, Pauah 450 jiwa 100 kk, Koto Kandih 950 jiwa 420 kk, Ganting 1.800 jiwa 400 kk, dan Kampung Tampunik sebanyak 3.141 jiwa 696 kk pula," terangnya.
Diakuinya bahwa dari enam kampung itu, Koto Pulai merupakan salah satu kampung yang memiliki kk miskin terbanyak, sebab jumlahnya sebanyak 319 kepala keluarga dari 581 kk yang ada.
" Dengan terjawabnya ketersedian sarana untuk keberlangsungan usaha masyarakat di sektor pertanian dan perkebunan, serta program peningkatan perluasan lahan ini, maka tingkat kemiskinan akan bisa ditekan. Termasuk juga kampung-kampung yang memiliki kantong kemiskinan terbesar seperti Kampung Koto Pulai dan lainya," terang Sondri.
Sedangkan Camat Lengayang Alfis Basyir ketika dihubungi menjelaskan bahwa di kecamatan itu memang cukup  banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani, termasuk juga di Nagari Kambang Timur.   
" Potensi besar itu bukan saja di bidang pertanian, tapi juga perkebunan dan pariwisata. Tapi semua itu tentu hanya bisa dilakukan bila pengelolaanya dilakukan secara maksimal. Termasuk juga di nagari Kambang Timur ini," katanya.
Ketersediaan jaminan air terhadap pertanian yang bersumber dari bendungan irigasi Koto Kandis di Nagari kambang Timur sebagai mana saat ini, mampu membuat lahan pertanian masyarakat yang mencapai 7 ribu hektar di kecamatan itu bisa terkelolah secara maksimal dua kali dalam se tahun.
" Dengan lahan yang cukup luas itu, sehingga tidaklah mengherankan jika Kecamatan Lengayang, terutama Nagari Kambang Timur menjadi limbung padi di kecamatan lengayang. Namun  besarnya biaya produksi masih menjadi keluhan masyarakat petani. Sebab di nagari itu, sarana jalan untuk memperlancar produksi pertanian diakui masih terbatas," katanya.
Kondisi itu dapat dilihat pada hamparan lahan di Banda Lintang munuju kampung Bakuang dan dusun Bukit Bolak menuju Kampung Kayu kalek. pada lahan seluas kurang lebih 3.000 hektar di hamparan itu, tidak terdapat jalan usaha tani. Sehingga hasil penen  terpaksa dijujung diatas kepala.
" Kondisi itu juga dipat dilihat di hamparan lahan sawah Sikabu menuju Kampung Ganting dengan luas mencapai 2.000 hektar pula. Sebab dengan jarak mencapai 3 kilometer itu, masyarakat masih  menggunakan kepala mengangkut hasil panenya dengan cara dijujung. Ini jelas membutuhkan biaya yang tinggi," akunya.
Dari itu dia akan berupaya untuk juga sama-sama memperjuangkan aspirasi masyarakat petani di kecamatan itu, agar  apa yang diharapkan tercapai di masa datang. (05)

1 comments:

avatar

Petani Pesisir Selatan